YouTube instagram facebook twitter tumblr linkedin
  • Home
  • Features
    • Budaya
    • Pendakian
    • Wisata
    • Alam
  • Documentation
  • My Profile

www.ardiyanta.com



Belum puas rasanya jika berkunjung ke Tangkoko tanpa melihat Tangkasi. Tangkasi adalah nama lokal untuk Tarsius Spectrum. Binatang ini hanya ada di Sulawesi atau yang biasa disebut hewan endemik Sulawesi. Binatang yang tubuhnya hanya sebesar telapak tangan orang dewasa ini merupakan primadona Tangkoko.

Tangkasi atau Tarsius adalah binatang nokturnal atau binatang yang aktif di malam hari. Waktu siang mereka habiskan untuk tidur. Bentuk badannya kecil, mirip kera, tapi matanya besar. Saat siang, Tangkasi bersembunyi di balik dedaunan dan rerimbunan pohon. Begitu malam tiba mereka keluar dari sarangnya berburu serangga kecil semisal jangkrik sebagai santapannya.

Primata terkecil di dunia ini bisa dijumpai di kawasan konservasi seluas 8.718 hektar meliputi empat tempat, yakni TWA Batuputih seluas 615 hektar, Cagar Alam Tangkoko-Batuangus seluas 3.196 hektar termasuk kawasan Gunung Tangkoko-Batuangus dan sekitarnya, CA Duasudara seluas 4.299 hektar termasuk Gunung Duasudara dan sekitarnya, dan TWA Batuangus seluas 635 hektar. Keempatnya berada di bawah pengelolaan Departemen Kehutanan, melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulut.

Di kawasan konservasi yang menjadi incaran para peneliti satwa disamping tarsius adalah 26 jenis mamalia (10 jenis endemik Sulawesi), 180 jenis burung (59 di antaranya endemik Sulawesi dan 5 endemik Sulut), dan 15 jenis reptil dan amfibi.
Area konservasi ini yang paling sering dikunjungi wisatawan adalah TWA Batuputih yang dapat ditempuh dengan mobil pribadi sekitar dua jam dari Manado. Melalui TWA Batuputih ini biasanya lebih dekat menuju kawasan Cagar Alam Tangkoko.

Aneka flora dan fauna yang dikagumi naturalis Inggris, Alfred Russel Wallace, ini seharusnya menjadi perhatian semua pihak untuk melestarikannya. Lebih baik mencegah kepunahan satwa lebih dini daripada generasi selanjutnya tak lagi bisa menyaksikan kekayaan hayati tempat ini.

Sulawesi yang unik konon dikunjungi Wallace sebanyak tiga kali. Satwa di kawasan ini merupakan percampuran atau zona transisi dua wilayah zoogeografi, Asia dan Australia. Bagi konservasi biologi, proporsi jenis satwa endemik Sulawesi termasuk yang tertinggi di Indonesia.

Melihat Tarsius Secara langsung

Tarsius Spectrum juga bisa ditemui di Taman Suaka Marga Satwa Tandurusa di Aertembaga, Kota Bitung, Sulawesi Utara yang bisa diakses dengan angkutan umum maupun pribadi dari pusat Kota Manado sejauh 45 km dilanjut dari Kota Bitung sendiri ke arah timur dengan waktu tempuh perjalanan kurang lebih 15 menit. Setelah sampai, anda akan disambut dengan papan besar berwarna biru dengan bertuliskan nama suaka marga satwa ini.

Selain Tarsius, disini juga terdapat banyak hewan lain yang cukup menggemaskan dan beberapa hewan endemik Sulawesi seperti Kus-kus Beruang, Musang Sulawesi, Monyet ekor hitam, dan hewan lainnya.


14:59:00 2 komentar


Setelah trip hari pertama di sekitaran Kota Blitar terselesaikan, tibalah saatnya untuk melanjutkan perjalanan kali ini menuju destinasi utama yaitu Pulau Sempu yang berada di Kabupaten Malang Selatan. Tak disangka-sangka, Malang menyimpan satu tempat tujuan wisata bahari yang belum bagitu ter-ekspose keberadaannya, karena kebanyakan orang tahu bahwa kota ini berada di daerah pegunungan yang berhawa dingin dan dikenal sebagai kota penghasil apel. Namun ternyata kota ini memiliki satu pulau cantik di laut sebelah selatannya yang bernama Pulau Sempu. 
Destinasi tersebut akhir-akhir ini mulai menjadi tujuan wisata favorit bagi para penggiat alam. Satu hal yang menjadi daya pikat yang memukau dari pulau yang satu ini adalah adanya primadona ekowisata yang sangat cantik yang kerap disebut "Danau Segara Anakan" atau Blue Lagoon yang memiliki pesona tersendiri. 
Keistimewaan Danau Segara Anakan  yang tidak dimiliki danau kebanyakan adalah airnya berasal dari Samudra Hindia yang masuk melalui celah karang yang berlubang sehingga saat deburan ombak membentur dinding karang Pulau Sempu, maka di waktu yang bersamaan air dari Samudra Hindia akan masuk ke dalam danau dan terperangkap hingga membentuk sebuah laguna yang super cantik.

02:38:00 No komentar


Capek setelah sepekan beraktifitas membuat kita perlu merileksasikan tubuh agar siap melanjutkan aktifitas di pekan depan. Salah satu tempat relaksasi yang bisa kita pilih adalah  pemandian air panas. Selain alami, tempat relaksasi yang satu ini juga tergolong murah meriah tak sampai menguras kantong. 
Salah satu pemandian air panas yang terkenal di Kota Tomohon Sulawesi Utara adalah Pemandian air panas Lahendong. Lokasinya yang merupakan daerah pegunungan membuat kenyamanan tersendiri saat berendam disana. Selain itu lokasi wisata tersebut juga dikelilingi dengan pepohonan pinus yang rimbun, sehingga membuat udara di sekitar menjadi sangat segar cocok untuk melepas penat dari hiruk pikuk kota.
Dengan biaya masuk cukup murah hanya dengan 5000 rupiah, kita bisa menikmati sensasi pijatan alami air panas yang memancar yang dialirkan melalui pipa-pipa menuju kamar mandi dengan bak yang bisa digunakan untuk berendam dan bersantai. Air panas yang mengandung sulfur atau belerang sangat tinggi berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit kulit sekaligus untuk melemaskan otot yang kaku.


Sesaat setelah berendam kita akan merasa segar serta rasa pegal dan capek pun lama kelamaan akan reda. Biasanya akan merasa ngantuk setelahnya, oleh karena itu setelah berendam air panas bisa dimanfaatkan untuk beristirahat agar saat bangun nanti badan akan lebih segar dan semangat akan pulih kembali.
18:51:00 No komentar


Tak diragukan lagi Indonesia memiliki potensi bawah laut yang luar biasa karena didukung dengan letaknya yang strategis berada di kawasan pertemuan antara dua samudra yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik yang berdampak pada kondisi laut dengan suhu yang hangat sehingga flora dan fauna laut pun betah berlama-lama hidup di perairan negara kita ini. Kekayaan hayati laut indonesia entah dari hasil perikanannya yang melimpah maupun keindahan terumbu karangnya yang beraneka ragam patut menjadi satu kebanggaan tersendiri bagi kita tentunya.
Di indonesia tengah hingga timur terdapat kawasan yang termasuk kawasan Segitiga Terumbu Karang Dunia atau Coral Triangle yang meliputi Sulawesi Utara sampai selatan hingga Provinsi Papua dengan pulau-pulau eksotis di sekitarnya.
Kebetulan saya sedang berada di Manado untuk menempuh pendidikan di STAN Balai Diklat Keuangan Manado ada baiknya untuk meluangkan sejenak untuk menyambangi salah satu ikon pariwisata laut Sulawesi Utara yang sudah tersohor ke seantero dunia.
Siapa coba yang tidak tahu Bunaken yang merupakan salah satu taman laut yang sudah sangat terkenal hingga ke luar negeri karena keindahan terumbu karang dan keanekaragaman flora fauna bawah lautnya.
Disela-sela perkuliahan, teman satu kelas berencana mengadakan trip bersama menuju Bunaken setelah sebelumnya kami juga sempat melakukan trip bareng juga ke Bukit Kasih di Minahasa.
Dipilihlah satu hari yang cerah sebagai hari untuk menikmati keindahan Bunaken rame-rame. Hari itu 5 Mei 2012 pagi-pagi sekali kami semua sudah berkumpul di salah satu kontrakan sebelum berangkat. Perbekalan nasi kuning khas Manado dengan abon cakalang pun juga sudah siap. Tinggal menunggu angkot yang kami carter untuk mengantarkan kami ke pelabuhan penyeberangan. Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya yang ditunggu datang juga. Kami menyewa beberapa angkot agar bisa mengangkut seluruh personil. Kami pun akhirnya melaju menuju pelabuhan penyeberangan ke Bunaken yang ada di dekat Marina Plasa Manado.

Kapal wisata ke Bunaken

Karena kami berombongan satu kelas, sehingga ongkos sewa kapal bisa dibagi rata ke setiap orang jadi tak terlalu mahal untuk ukuran mahasiswa perantau.
Ada beberapa pilihan kapal yang bisa disewa sebenarnya, dari speed boat hingga kapal dengan motor standar yang perlu waktu lebih lama untuk sampai di tujuan. Kami memilih sewa kapal standar saja biar lebih murah sehingga bisa melakukan wisata dengan budget ringan.
18:51:00 2 komentar
Newer Posts Older Posts Home

Follow Us

recent posts

Blog archive

  • March (1)
  • March (1)
  • December (1)
  • November (1)
  • October (1)
  • October (1)
  • June (1)
  • May (1)
  • April (1)
  • March (2)
  • November (1)
  • October (1)
  • September (1)
  • July (2)
  • June (5)
  • March (1)
  • January (2)
  • November (2)
  • September (2)
  • August (1)
  • July (1)
  • June (2)
  • May (2)
  • April (1)
  • March (2)
  • February (1)
  • January (2)
  • December (1)
  • November (1)
  • October (1)
  • September (1)
  • August (1)
  • June (2)
  • May (4)
  • April (6)
  • March (2)
  • February (1)
  • January (2)
  • December (2)
  • November (4)
  • October (2)
  • September (2)
  • July (2)
  • June (3)
  • May (3)
  • April (6)
  • March (12)
  • February (4)
  • January (11)
  • November (3)
  • March (2)
  • February (1)
  • February (1)